Kamis, 15 Juni 2017

Agama-agama yang ada di Indonesia

Haiii temen-temen Pramuka,, kali ini kakak admin mau bahas tentang agama-agama yang ada di Indonesia,, kakak admin akan berusaha mengupas secara rinci agama-agama apa saja dan bagaiamana perkembangannya di Indonesia.. Langsung aja yuk,, cekidoooot..

Seperti kita ketahui selama ini, Indonesia adalah negara yang beragama, dan ada 6 Agama yang diakui di Indonesia. Berikut akan disajikan secara lengkap Agama-agama apa saja yang ada di Indonesia.

Berdasarkan Penjelasan Atas Penetapan Presiden No 1 Tahun 1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama pasal 1, "Agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia ialah Islam, Kristen (Protestan), Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confusius)".

1. Islam
Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Berdasarkan pada hasil sensus tahun 2010, 87,18% dari 237.641.326 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam. Sejarah Islam di Indonesia sangatlah kompleks dan mencerminkan keanekaragaman dan kesempurnaan tersebut kedalam kultur. Pada abad ke-12, sebagian besar pedagang orang Islam dari India tiba di pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Hindu yang dominan beserta kerajaan Buddha, seperti Majapahit dan Sriwijaya, mengalami kemunduran, dimana banyak pengikutnya berpindah agama ke Islam. Dalam jumlah yang lebih kecil, banyak penganut Hindu yang berpindah ke Bali, sebagian Jawa dan Sumatera. Dalam beberapa kasus, ajaran Islam di Indonesia dipraktikkan dalam bentuk yang berbeda jika dibandingkan dengan Islam daerah Timur Tengah.

Berikut adalah penjelasan detil tentang agama Islam :
– Kitab suci: Al Qur’an.
– Pembawa agama: Muhammad SAW.
– Permulaan adanya: Sekitar 1.400 tahun yang lalu.
– Tempat ibadah: Masjid.
– Hari besar keagamaan: Muharram, Asyura, Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, Nuzulul Qur’an, Idhul Fitri, Idhul Adha, serta Tahun Baru Hijriah.




2. Kristen Protestan
Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC), pada sekitar abad ke-16. Kebijakan VOC yang mereformasi Katolik dengan sukses berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan di Indonesia. Agama ini berkembang dengan sangat pesat pada abad ke-20, yang ditandai oleh kedatangan para misionaris dari Eropa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah barat Papua dan lebih sedikit di kepulauan Sunda. Di Indonesia sendiri, menurut hasil sensus 2010, jumlah pemeluk agama Kristen di Indonesia mencapai 6,96% dari 237.641.326 jumlah penduduk.

Berikut adalah penjelasan detil tentang agama Kristen Protestan :
– Kitab: Injil / Al Kitab.
– Pembawa: Isya / Yesus Kristus
– Nama tempat beribadah: Gereja.
– Hari besar agama: Natal, Paskah, Kenaikan Isa Almasih, dan Pentakosta.
Pembaruan / protes oleh Martin Luther dan Calvin.

3. Kristen Katolik
Agama Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertama abad ketujuh di Sumatera Utara. Fakta ini ditegaskan kembali oleh (Alm) Prof. Dr. Sucipto Wirjosuprapto. Untuk mengerti fakta ini perlulah penelitian dan rentetan berita dan kesaksian yang tersebar dalam jangka waktu dan tempat yang lebih luas. Berita tersebut dapat dibaca dalam sejarah kuno karangan seorang ahli sejarah Shaykh Abu Salih al-Armini yang menulis buku "Daftar berita-berita tentang Gereja-gereja dan pertapaan dari provinsi Mesir dan tanah-tanah di luarnya". yang memuat berita tentang 707 gereja dan 181 pertapaan Serani yang tersebar di Mesir, Nubia, Abbessinia, Afrika Barat, Spanyol, Arabia, India dan Indonesia. Jumlah pemeluk agama Katolik di Indonesia berdasar hasil sensus tahun 2010 mencapai 2,9% dari 237.641.326 jumlah penduduk.

Berikut adalah penjelasan detil tentang agama Kristen Katolik :
– Kitab suci: Bibel (Al Kitab)
– Pembawa: Yesus Kristus/Isa Almasih.
– Nama tempat ibadat: Gereja.
– Hari besar agama: Natal, Jum’at agung, Paskah, Kenaikan Isa Almasih, dan Pentakosta. Menyebar mulai 2 abad lalu.

4. Hindu
Kebudayaan dan agama Hindu tiba di Indonesia pada abad pertama Masehi, bersamaan waktunya dengan kedatangan agama Buddha, yang kemudian menghasilkan sejumlah kerajaan Hindu-Buddha seperti Kutai, Mataram dan Majapahit. Candi Prambanan adalah kuil Hindu yang dibangun semasa kerajaan Majapahit, semasa dinasti Sanjaya. Kerajaan ini hidup hingga abad ke 16 M, ketika kerajaan Islam mulai berkembang. Periode ini, dikenal sebagai periode Hindu-Indonesia, bertahan selama 16 abad penuh. Jumlah pemeluk agama Hindu di Indonesia berdasarkan hasil sensus tahun 2010 mencapai 1,69% dari 237.641.326 jumlah penduduk.

Berikut adalah penjelasan detil tentang agama Hindu :
– Kitab: Weda.
– Permulaan: Masa prasejarah atau sekitar 4.000 SM.
– Tempat peribadatan: Pura.
– Hari besar agama: Nyepi, Saraswati, Pagerwesi, Galungan dan Kuningan.

5. Budha
Buddha merupakan agama tertua kedua di Indonesia, tiba pada sekitar abad keenam masehi. Sejarah Buddha di Indonesia berhubungan erat dengan sejarah Hindu, sejumlah kerajaan Buddha telah dibangun sekitar periode yang sama. Seperti kerajaan Sailendra, Sriwijaya dan Mataram. Kedatangan agama Buddha telah dimulai dengan aktivitas perdagangan yang mulai pada awal abad pertama melalui Jalur Sutra antara India dan Indonesia. Sejumlah warisan dapat ditemukan di Indonesia, mencakup candi Borobudur di Magelang dan patung atau prasasti dari sejarah Kerajaan Buddha yang lebih awal. Jumlah pemeluk agama Budha di Indonesia berdasarkan hasil sensus tahun 2010 mencapai 0,72% dari 237.641.326 jumlah penduduk.

Berikut adalah penjelasan detil tentang agama Budha :
– Nama kitab suci: Tri Pitaka.
– Pembawa ialah: Sidharta Gautama.
– Permulaan: sekitar 2.500 tahun yang silam.
– Nama tempat beribadah: Wihara.
– Hari besar keagamaan: Waisak dan Katina.

6. Konghucu
Agama Konghucu berasal dari Cina daratan dan yang dibawa oleh para pedagang Tionghoa dan imigran. Diperkirakan pada abad ketiga Masehi, orang Tionghoa tiba di kepulauan Nusantara. Berbeda dengan agama yang lain, Konghucu lebih menitikberatkan pada kepercayaan dan praktik yang individual, lepas daripada kode etik melakukannya, bukannya suatu agama masyarakat yang terorganisir dengan baik, atau jalan hidup atau pergerakan sosial. Di era 1900-an, pemeluk Konghucu membentuk suatu organisasi, disebut Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) di Batavia (sekarang Jakarta).
Jumlah pemeluk agama Konghucu di Indonesia berdasarkan hasil sensus tahun 2010 mencapai 0,05% dari 237.641.326 jumlah penduduk.

Berikut adalah penjelasan detil tentang agama Konghucu :
– Kitab suci: Su Si, Ngo King.
– Pembawa: Kongchu.
– Nama tempat peribadatan: Kelenteng.
– Hari besar keagamaan: Imlek, Cap go meh.
Berkembang semenjak abad ke 23 SM.


Naaaaah,, gimana temen-temen..??

Sabtu, 13 Mei 2017

Tingkatan dalam Pramuka Penggalang

Haaii kakak Pramuka..
Salam Pramuka..

Ketemu lagi nih sama kakak admin, pada kesempatan kali ini, kakak admin ingin membahas beberapa tingkatan didalam Pramuka Penggalang. Berikut adalah beberapa tingkatan dalam penggalang, disertakan dengan penjelasannya.. :-)

1.  Penggalang Ramu

Naaah, untuk tingkatan pertama dalam Pramuka Penggalang yaitu Ramu. Penggalang Ramu adalah tingkatan Syarat-syarat Kecakapan Umum pertama sebelum Penggalang Rakit dan Penggalang Terap dalam satuan Pramuka Penggalang.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata ramu dimaknai sebagai "kumpul; urun; menjadikan satu (pendapat, akar-akaran, kayu-kayuan)". Karenanya kemudian Gerakan Pramuka Indonesia menjadikan kata ini sebagai nama tingkatan pertama dalam Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang, yang berarti dalam Pramuka Penggalang Pada tingkatan pertama ini, seorang Pramuka diajari untuk "mengumpulkan dan meramu setiap informasi yang berada didunia luar, agar mampu dipelajari dengan mudah (belajar dengan rajin).."

Hal ini mengandung filosofi bahwa saat Pramuka Penggalang mencoba menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang Ramu, diibaratkan sebagai komponen-komponen mentah yang terpisah dan berdiri sendiri-sendiri serta belum termanfaatkan dengan baik. Saat itulah mereka disatukan menjadi kesatuan yang padu, komplit dan berdaya guna.

2. Penggalang Rakit

Untuk tingkatan yang kedua dalam Pramuka Penggalang yaitu Rakit. Penggalang Rakit adalah tingkatan Syarat-syarat Kecakapan Umum Kedua setelah Penggalang Ramu dan Sebelum Penggalang Terap dalam satuan Pramuka Penggalang.

Secara bahasa, arti kata Rakit adalah "kendaraan apung dibuat dr beberapa buluh (kayu) yg diikat berjajar dipakai untuk mengangkut barang atau orang di air; getek;".. Secara istilah Rakit/Merakit memiliki arti sebagai "menyusun dan menggabungkan setiap bagian-bagian yang terpisah". Oleh karena itu, pada tingkatan kedua diberi nama "Rakit" yang memiliki arti bahwa Pramuka pada tingkat lebih lanjut harus mampu menyusun dan menggabungkan setiap informasi-informasi yang terpisah agar menjadi Pramuka yang memiliki keahlian dalam setiap bidang.

3. Penggalang Terap

Penggalang Terap adalah tingkatan ketiga atau tertinggi dalam Syarat-syarat Kecakapan Umum satuan Pramuka Penggalang setelah Penggalang Ramu dan Penggalang Rakit. Disini memiliki arti bahwa Pramuka Terap harus mampu menerapkan apa yang telah dipelajari, dan menerapkan keahlian-keahlian yang selama ini dilatih selama berada dalam Pramuka.


Naaah,, sampai disini apakah kakak-kakak masih bingung nih..?? Kalo bingung jangan lupa tinggalkan komentar yah kakak, atau kakak bisa kirim pesan langsung ke e-mail kami di pramukamifa@gmail.com . Tapi kalo kakak-kakak udah paham sampai disini,, jangan lupa tinggalkan komentar juga yah kak, untuk kesempurnaan artikel ini dan setiap artikel dalam blog kami.. :-)

Yaudah kak,, terimakasih..
Salam Pramuka... :-)

Susunan dan Tata Cara Upacara Api Unggun

Hai kakak-kakak Pramuka,, salam Pramuka..
Sekarang kakak admin ingin bagiin bagaimana Susunan dan Tata Cara Upacara Api Unggun yang benar,, semoga tulisan ini membantu kakak-kakak yang belum paham betul bagaimana Susunan dan Tata Cara Upacara Api Unggun.. Langsung aja yukk,, cekidoot..


Susunan dan Tata Cara Upacara Api Unggun
  1. pembawa acara pramuka putra & putri " Assalamu alaikum wr.wb, salam sejahtera bagi kita semua dan salam Pramuka"
  2. pembawa acara putra " dimalam yang hening dan sunyi, kita berkumpul membentuk lingkarang'
  3. pembawa acara putri " mempererat rasa persaudaraan, agar rasa kasih sayang yang ada tetap terpatri di hati"
  4. pembawa acara putra " kita sering kehilangan arah, agar kita tak tertusuk panah, maka perlu pemimpin upacara "
  5. pemimpin upacara memasuki arena unggun api.
  6. Pembawa acara putri " kapal sudah terhambat di dermaga makna, lalu kita  lempar sauh agar mudah tuk berlabuh "
  7. pembawa acara putra "kami taakan bisa hidup sendiri, kami bisa berbuat untuk gerakan pramuka , taakan sempurna bila kami tak dibantu oleh kakak pembina "
  8. pembawa acara putri " jemputlah kakak yang telah banyak membantu kita, untuk hadir ditengah - tengah kita, agar kita tenang dalam melakukan kegiatan "
  9. pemimpin upacara " pemimpin upacara memjemput kakak pembina, kakak pembina menempatkan diri di tempat yang telah ditentukan."
  10. pembawa acara putra " malam ini kita berkumpul untuk melaksanakan upacara unggun api."
  11. pembawa acara putri " yang diawali dengan penghormatan kepada kakak pembina selaku sesepuh upacara oleh pemimpin upacara."
  12. pemimpin upacara " memimpin penghormatan kepada sesepuh upacara dan laporan pemimpin upacara."
  13. pembawa acara putra " kita terkadang hanya bisa mengucapkan,namun sering kita tak hayati."
  14. pembawa acara putri"apalagi mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam dasa  darma, cobalah renungkan.
  15. pembawa acara putra"bagaimana bisa kita menjadi panutan, sedangkan kita sendiri tak pernah berbuat."
  16. pembawa acara putri" kita masuk acara pokok unggun api ini, dengan penyalaan obor utama, yang diikuti dengan api-api DASA DARMA.
  17. petugas pembakaran unggun api memasuki arena di tempat yang telah ditentukan.
  18. pembawa acara putra" pembakaran api unggun diawali oleh sesepuh upacara."
  19. pembawa acara putri"dan dilanjutkan dengan pengucapan moto Gerakan Pramuka." 
Proses Pembakaran Api Unggun
  1. pembawa acara putra" api-api Dasa Darma guguhlah hati kami , agar kami dapat menghayati dan mengamalkan nilai luhur Dasa Darma."
  2. pembawa acara putri" berilah kami semangat seperti kobaran Dasa Darma."
  3. pembawa acara putra" api semangat akan membakar, gairah mudamu yang meggebu, tonggak telah terpancang, lanjutkan perjuangan."
  4. pembawa acara putri"tanpa mengenal putus asa, kita akan mengatur langkah, membuka kata tanpa makna, tuk taklukan dunia fana."
  5. pembawa acara putra" kakak jangan tinggalkan kami, karena kami bukan lah apa2, banyak yang harus kami lakukan, tapi tanpa bimbingan mu tak ada yang dapat kami perbuat."
  6. pembawa acara putri"kakak.... kami masih butuh petuahmu yang dapat menggugah kami untuk berbuat, untukitu marilah kita dengarkan amanat sesepuh upacara.
  7. sesepuh upacara : amanat
  8. pembawa acara putra" di kala suka terkadang kami lupa, di kala kami berduka selalu menyebut nama-MU."
  9. pembawa acara putri" Tuhan bimbinglah kami agar tetap dijalanmu, untuk itu marilah kita panjatkan doa."
  10. sesepuh upacara : memimpin pembacaan doa.
  11. pembawa acara putra" ada pertemuan ada perpisahan, ada awal ada akhirnya."
  12. pembawa acara putri"tapi kami ingin akhir dari acara unggun api ini, bukan akhir dari pengabdian kami pada Gerakan Pramuka."
  13. pembawa acara putra"kita telah melaksanakan acara unggun api, dan untuk menandai berakhirnya acara ini, kita dengarkan laporan pemimpin upacara."
  14. pemimpin upacara: memasuki arena upacara, laporan dan penghormatan kepada sesepuh upacara."
  15. pembawa acara putri" kakak sesepuh upacara dapat meninggalkan arena unggun api namun kami masih mengharapkan kehadiran kakak untuk tetap dalam lingkaran persaudaraan, walaupun acara pokok  telah selesai."
  16. pembawa acara putra &putri" acara penyalaan api unggun telah selesai. semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan limpahan taufik dan Hidayah kepada kita semua. Amin ya Rabbal Alamin,
  17. wassalamu Alaikum w.b , salam sejahtera bagi kita semua dan salam Pramuka."
  18. pemimpin upacara mengistirahatkan peserta upacara.
  19. acara dilanjutkan dengan pentas seni masing2 umpi. 

Sumber : http://www.pramukaindonesia.com

Kwartir (Pramuka)

Pengertian Kwartir
Kwartir adalah istilah kepramukaan yang merujuk pada satuan organisasi yang mengelola Gerakan Pramuka yang dipimpin secara kolektif oleh para andalan (istilah untuk pengurus kwartir). Kwartir memiliki tingkatan yang disesuaikan dengan tingkat/wilayah pemerintahan dari pusat sampai daerah.

Berdasarkan wilayahnya, kwartir dibagi menjadi:

    tingkat nasional oleh Kwartir Nasional
    tingkat provinsi oleh Kwartir Daerah
    di tingkat kabupaten/kota oleh Kwartir Cabang
    di tingkat kecamatan oleh Kwartir Ranting

Kepengurusan
Kwartir dijalankan oleh pengurus Kwartir yang disebut dengan Andalan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya andalan dibantu oleh Staf Kwartir. Staf Kwartir adalah karyawan Gerakan Pramuka yang diberi imbalan (gaji). Selain daripada pengurus, Kwartir di setiap jajarannya juga memiliki Majelis Pembimbing. Majelis Pembimbing bertugas untuk memberikan arahan, bimbingan dan bantuan dari segi moril dan materil. Anggota Majelis Pembimbing terdiri dari tokoh pramuka, tokoh masyarakat dan atau orang tua peserta didik.
Badan Kelengkapan Kwartir
    Dewan Kehormatan
    Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka
    Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
    Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka)
    Pembantu Andalan (Andalan yang membidangi/mengurus tugas dan fungsi tertentu)
    Badan Usaha Kwartir
    Satuan Kegiatan









Sumber : https://id.wikipedia.org

Jumat, 12 Mei 2017

Saka (Satuan Karya) Pramuka

Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia antara 16-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus Kelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut.

Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya.

Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Daerah yang bersangkutan.

Pengorganisasian
Saka dibentuk di "Kwartir Ranting". Saka dapat dibentuk di Kwartir Ranting atas kehendak dan minat yang sama dari Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, disesuaikan dengan situasi dan kondisi di wilayahnya. Saka dibentuk oleh dan berada di bawah wewenang, pengelolaan, pengendalian dan pembinaan Kwartir Ranting, sedangkan pengesahannya dilakukan oleh Kwartir Cabang. Apabila Kwartir Ranting belum mampu membentuk Saka, maka pembentukan Saka dapat dilaksanakan oleh Kwartir Cabang yang wewenang, pengelolaan, pengendalian dan pembinaannya oleh Kwartir Cabang.

Satu Saka beranggotakan sedikitnya sepuluh orang dan sebanyak-banyaknya 40 orang yang terdiri dari sedikitnya atas dua Krida yang masing-masing beranggotakan lima hingga sepuluh orang. Pengembangan jumlah anggota dan Krida disesuaikan dengan kebutuhan. Saka dalam bidang tertentu yang beranggotakan lebih dari 40 orang dibagi ke dalam beberapa Saka yang sama bidangnya. Anggota putra dan putri dihimpun dalam satuan terpisah Saka Putera dibina oleh Pamong Putera dan Saka Puteri dibina oleh Pamong Puteri.

Anggota Krida memilih Pemimpin Krida masing-masing dan pemimpin Krida menunjuk seorang Wakil Pemimpin Krida. Anggota Saka membentuk Dewan Saka yang dipilih dari Pemimpin Krida, Wakil Pemimpin Krida dan beberapa anggota. Saka membentuk Mabi Saka, yang anggotanya terdiri dari atas pejabat instansi pemerintah, tokoh masyarakat setempat dan/atau orang tua peserta didik.

Pembinaan
Saka dibina oleh seorang Pamong Saka. Pamong Saka adalah Pembina Pramuka, terutama Pembina Pramuka Penegak/Pandega atau anggota dewasa lainnya, yang memiliki minat dalam satu bidang kegiatan Saka sesuai dengan minat anggota Saka yang bersangkutan. Pamong Saka diangkat dan dikukuhkan oleh Ketua Kwartir Cabang, atas usul Pimpinan Saka yang bersangkutan. Bila dalam Saka yang sejenis ada beberapa orang Pamong Saka, maka dipilih salah seorang sebagai kordinatornya. Masa bakti Pamong Saka adala tiga tahun dan sesudahnya dapat diangkat kembali. Pamong Saka secara ex-officio menjadi anggota Mabi Saka dari Saka yang bersangkutan.
Tugas dan tanggungjawab Pamong Saka adalah :
  1. Mengelola pembinaan dan pengembangan Sakanya;
  2. Menjadi Pembina Saka dan bekerja sama dengan Majelis Pembimbing Sakanya;
  3. Mengusahakan instruktur, perlengkapan dan keperluan kegiatan sakanya;
  4. Mengadakan hubungan, konsultasi dan kerja sama yang baik dengan Pimpinan Saka, Kwartir, Majelis Pembimbing Saka, Gugusdepan dan Saka lainnya;
  5. Mengkoordinasikan instruktur dengan Dewan Kerja Saka yang ada dalam sakanya;
  6. Menjadi anggota Mabi Saka;
  7. Menerapkan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan serta sistem Among dalam kegiatan pembinaan Sakanya;
  8. Melaporkan perkembangan Sakanya kepada kwartir dan Mabi Saka yang bersangkutan.


Macam-macam Saka
Saka Dirgantara                                                      Saka Bhayangkara
Saka Bahari                                                            Saka Bakti Husada
Saka Bina Sosial                                                     Saka Keluarga Berencana (Kencana)
Saka Kerohanian                                                    Saka Pandu Wisata
Saka Pekerjaan Umum (PU)                                    Saka Pustaka
Saka Taruna Bumi                                                  Saka Teknologi
Saka Telematika                                                      Saka Wanabakti
Saka Wira Kartika                                                   Saka Kalpataru
Saka Widya Bakti

Sumber : https://id.wikipedia.org

Korps Pelatih

Korps Pelatih adalah ikatan persaudaraan bagi Pelatih Pembina Pramuka sebagai wadah pembinaan dan pengembangan para Pelatih Pembina Pramuka yang berpangkalan di Pusat Pendidikan dan Latihan Gerakan Pramuka.

Maksud, Tujuan, dan Fungsi

Maksud
Maksud pembentukan korps pelatih adalah menjadikan Pusat Pendidikan dan Latihan Gerakan Pramuka sebagai wadah bagi orang-orang cerdas dalam Gerakan Pramuka, yang senantiasa dapat memajukan Gerakan Pramuka melalui pendidikan kader.[1]

Tujuan
Tujuan pembentukan Korps Pelatih adalah untuk meningkatkan kualitas pelatih, kesiap­siagaan tim, dan pembentukan jiwa korsa yang senantiasa menjaga nama baik dan kehormatannya sebagai jantung Gerakan Pramuka, dengan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, kecakapan, wawasan dan pengabdiannya yang ikhlas secara terus menerus, sebagai nara sumber, nara karya dan nara teladan.[1]

Fungsi
Fungsi Korps Pelatih adalah:
Kelengkapan Pusdiklat dalam melaksanakan tugasnya meningkatkan jumlah dan mutu kader Gerakan Pramuka.
Perangkat Kerja Pusdiklat di dalam Kwartir yang bersangkutan untuk menyelenggarakan dan menggerakkan pendidikan dan latihan bagi anggota Gerakan Pramuka pada umumnya, dan anggota dewasa pada khususnya.
Penebar inovasi dan sumber informasi, data dan bahan/materi pendidikan dan pelatihan.
Sumber daya Peneliti & pengembang Pendidikan Latihan Kepramukaan dan Profesional yang diselenggarak an oleh Lemdikanya.
Pembina jiwa korsa bagi para Pelatih
Pembina kesejahteraan anggota Korps Pelatih.

Berkut adalah Tanda Jabata Korps Pelatih.
Tanda Jabatan Korps Pelatih

Sumber : https://id.wikipedia.org

Pengertian Pembina Pramuka, Pembantu Pembina, dan Syarat-syarat menjadi Pembina

Pembina Pramuka adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka yang bertugas untuk merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan kepramukaan ditingkat Gugusdepan (gudep).

Persayaratan usia Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka diatur sebagai berikut:

  • Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 21 tahun, sedangkan Pembantu Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 17 tahun.
  • Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia 21 tahun, sedangkan Pembantu Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia 20 tahun.
  • Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 25 tahun, sedangkan Pembantu Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 23 tahun.
  • Pembina Pandega sekurang-kurangnya berusia 28 tahun, sedangkan Pembantu Pembina Pandega sekurang-kurangnya 26 tahun.

Sumber : https://id.wikipedia.org